Menjadi orang dewasa itu tidak
mudah. Bagaimana hidupnya harus selalu berproses dan orang-orang di sekitarnya
menanti kemajuan akan dirinya.
Orang dewasa senantiasa berpacu pada
waktu, pada suatu deadline tertentu, pontang-panting menyelesaikan satu demi
satu urusan yang katanya untuk masa depan. Orang dewasa hidupnya senantiasa
dikomentari banyak orang di sekitarnya, itulah mengapa orang dewasa harus kuat
fisik dan juga mental. Komentarnya tidak main-main sampai ke bagian yang
detail. Dikte dari orang-orang di sekitarnya memualkan tentu saja.
Menjadi orang dewasa itu penuh
kejutan pengetahuan, yang mau tidak mau harus mereka ketahui. Mereka terkejut
dengan kebodohan yang tak disangka-sangka telah bersarang dalam diri mereka. Mereka
terkejut-kejut dengan waktu yang datang dan berlalu begitu cepat. Mereka
berjalan pelan namun kelelahan, sebab tak paham dengan apa yang mereka kejar.
Namun, sebagian mereka yang lain berlari kencang dengan pemahaman yang telah
tertanam dalam diri mereka.
Orang dewasa harus mampu menanggung
semuanya sendirian. Sudah dewasa, bukan? Tetapi orang dewasa juga selalu butuh
teman untuknya berbagi cerita yang kebanyakan adalah keluh kesah dan itu
memualkan bagi orang yang tak sungguh mendengarkannya. Banyak hal yang
mengecewakan yang terjadi mendadak dalam hidup, sangat disayangkan lagi karena sifatnya
selalu mendadak. Orang dewasa kembali bingung, bagaimana kejadian ini harus ia
beritahu pada keluarganya? Pada orang-orang tersayangnya? Belum lagi bagaimana nanti komnentar
orang-orang lain di sekitarnya?
Tidak munafik bahwa seseorang yang
menggunakan prinsip 5s dalam hidupnya yaitu santuy,
santuy santuy, santuy, dan santuy
bahkan ia akan tetap memikirkan deadline, urusan, dan segala komentar orang
dalam hidupnya. Jika tidak memikirkan, jadilah saja orang yang hidup dalam
khayalan dan dunianya sendiri! Jadilah saja dipendam yang sewaktu-waktu dapat
meledak karena menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.