Tentang Qur’an Surah Sad ayat 50, “Jannati adnimmufattahatallahumul abwab..” dan Az-Zumar ayat 71, “Wasiiqolladzi nakafaruu..”
“Raungan
yang terdengar dari neraka itu sangat keras. Orang dapat mendengarnya mekipun
berada diluar. Jika seseorang didorong untuk masuk, maka semakin dekat dia
dengan pintu neraka, maka raungannya akan semakin keras bukan? Sehingga semakin
enggan ia bergerak maju, tapi di sana ada malaikat, maka mereka akan
didorong-dorong dengan cepat, akan terus didorong sampai mereka tiba di negara
Jahannam. Allah berkata bahwa orang-orang ini akan dibagi dalam beberapa
kelompok, ‘zumara’ ialah dalam kelompok besar tapi dikelompokkan, ini orang
yang suka berbuat keji, ini orang yang memakan riba, ini orang yang mendapat
kekayaan dari tambahan bunga, ini orang
yang suka makan makanan haram, ini orang yang kehalalan bisnis dan karirnya
dipertanyakan, ini orang yang kecanduan alkohol, ini yang kecanduan narkoba dan
jenis candu lainnya, ini orang yang curang dan gemar berbohong, ini orang yang
merusak reputasi orang lainnya dengan perkataan yang menyakitkan, ini orang
yang tidak menghormati orangtuanya, ini orang yang memiliki masalah temperamen
dan berbangga terhadap diri sendiri sehingga susah dinasehati. Mereka dikelompokkan
berdasarkan dosa-dosanya. Setiap kelompok itupun didorong masuk ke neraka,
sampai ketika mereka tiba di pintu neraka, barulah pintu neraka tersebut dibuka.”
Bukankah semua kelompok itu banyak terdengar
dan terjadi dalam sehari-hari kita ini?
Inti dari tadabur ayat ini adalah melihat dari
asal kata seperti yang dijelaskan Ustadz Nouman, bahwa pintu neraka itu belum
dibuka, baru akan dibuka ketika peghuni neraka telah sampai di sana, sedangkan
pintu Surga telah dibuka dari sekarang seolah-olah Allah sudah tidak sabar
menyambut kedatangan hamba-Nya yang beriman di Surga. Tetapi, neraka jahannam
bukanlah tempat yang diinginkan Allah agar dimasuki manusia. Dia tidak ingin
manusia masuk ke neraka.
Adapun makna Az-Zumar ayat 73 yang disampaikan
oleh Ustadz Nouman, “Dan orang-orang yang
takut kepada Allah, berhati-hati, mengganti gaya hidupnya, menjaga diri dari
murka Allah, orang-orang inipun juga akan dipaksa masuk dengan cepat, ‘siiqa’
artinya dipaksa dengan cepat, mengapa mereka dipaksa masuk dengan cepat ke
dalam Surga? Karena Allah tidak ingin mereka melihat keadaan menakutkan di hari
pengadilan terlalu lama.”
“Saat
sampai di Surga, kita mendapat apa? Kita langsung diberi salam oleh malaikat, langsung
diberi pujian, bukan pujian terhadap penampilan atau wajah kita, tapi pujian
terhadap diri kita, ‘How good people you are’, begitu kata para malaikat.” Lalu malaikat berkata, “Tinggallah kamu untuk selamanya.”
“Di
akhir ayat ada kata ‘Alhamdulillah’, bahkan di Surga nanti kita akan mengucap
alhamdulillah kepada Allah karena telah memenuhi janjinya.”
Alhamdulillah, ingatlah selalu setiap
Alhamdulillah yang kita ucapkan karena perkataan ini pun akan sampai ke Surga,
InsyaaAllah.
Yogyakarta,
10 Ramadan
#RamadanKareem