Tampilkan postingan dengan label Nostalgia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nostalgia. Tampilkan semua postingan

04/04/14

Masa Kecil

Hai, sebenarnya gue suka bingung kalau mau mengawali tulisan, apa lagi untuk gue posting ke blog. Jadi, gue cuma bisa bilang “Hai”, tapi bukan “Hai” yang mau gue bahas. Berharap kalian semua pada sehat biar enak gitu baca postingan guenya.

Di sela-sela masa remaja lo semua, pasti suka tiba-tiba kangen sama masa kecil dulu. Gue bener, enggak?

Postingan gue kali ini bakal bikin kalian flashback, apa lagi yang umurnya seumuran sama gue, mendekati 17 tahun. Hampir punya KTP, serasa makin dewasa aja :) padahal mandiri aja belum, masih suka minta duit ke orangtua mah iya, membahagiakan mereka? belum kayaknya :|



Siapa yang bisa melupakan ini, coba? Kadang kalau gue inget ini, gue jadi inget waktu gue marah ke adek gue gara-gara dia nonton film kartun muluuu. Padahal kenyataannya apa? Waktu gue segede dia, gue lebih parah. Doraemon, sinchan, Dora The Explorer, Go Diego Go, Pokemon, Power Rangers, bahkan Teletubies itu semua adalah film-film yang sering gue tonton dulu. Berbagai macam jenis film Barbie semuanya sudah gue tonton, mulai dari Barbie the Notebook Diares, Barbie Mariposa, Barbie FairyTopia, Barbie 12 Dancing Princess, Barbie The Natrakel, Barbie The Magic Of The Rainbow, Barbie Diamond Castel, Barbie Magic Pegasus, Barbie Island Princess, Barbie Mermaidia And Fairy Topia, dan Barbie The Castel Princess. Bukan hanya film Barbie, tapi semua film princess, seperti Cinderella, Snow White, Putri Aurora, Princess Belle, Princess Ariel, Princess Jasmine dan Aladdin, semuanya sudah gue tonton.

Dulu itu gue hobi mengoleksi kertas orji, pada akhirnya kertas orji gue kasih ke adek gue, dan gue beralih ke kertas binder. Pada masa itu #cielah, gue mengoleksi semua kertas binder yang berbau princess yang pada akhirnya enggak tahu mau gue apakan. Akhirnya nasibnya berujung sama dengan orji, kertas binder gue, gue kasih ke orang-orang. Sekarang gue udah lebih ngerti gunanya binder, bukan untuk dikoleksi apa lagi dulu mencoroti kertas binder rasanya haram. Tapi sekarang, udah dewasa udah ngerti. Kayak begituan gunanya ya untuk tempat menulis, harus dicoreti malah.

Kalau dipikir-pikir sekarang kita malah enggak minat nonton begituan. Kita lebih pilih nonton idola kita. Kita lebih suka pergi ke bioskop, dan lain sebagainya. Gambar di atas adalah gambar film Blue’s Clues. Gue cuma bisa senyum-senyum enggak jelas inget film ini, waktu tokoh Steve berinteraksi dengan penonton, dan gue menjawab pertanyaannya sekeras-kerasnya itu benar-benar konyol. Sekeras apapun suara gue, Steve enggak akan mendengar kaleeeee.


Dulu, waktu gue masih SD, gue punya yang namanya buku stiker dan perangko. Dan itu isinya jumlahnya ratusan. Dari mulai stiker Barbie, hewan, hello kitty, power rangers, apapun itu yang penting termasuk stiker dan perangko.


Nah, ini adalah permainan bekel! Gue suka main bekel ini karena gue penasaran, kenapa gue kalah mulu. Lawan gue dulu emang pada jago-jago, dan gue selalu main bekel sampai gue bisa menang, sampai pada tahap akhir. Awalnya gue enggak ngerti, gimana caranya kita bisa melempar sebuah bola bersamaan dengan kita membuang 6 buah biji bekel tersebut ke lantai setelah itu bola yang dilempar di tangkap kembali. Tapi, ternyata ini gampang. Gue yakin enggak semua cowok bisa main permainan bekel ini. Gue bahkan belum pernah liat teman gue yang cowok main bekel. Sebenarnya cowok bisa main bekel, enggak sih? ._.


Aaaaaaa yang ini nih! Kangen banget! Cewek yang pernah main ginian manaaaa suaraaaaaanya? Masa kecil lo pasti bahagia bangeeeeeet<3


Kalau yang ini enggak diragukan lagi, siapa coba yang enggak pernah makan permen karet ini? Inget enggak waktu ibu kita bilang, “nak, itu permen karet. Kalau udah enggak manis, permennya dibuang ya. Enggak boleh ditelan!” huaaaaaah :’’’’)

Permen karet itu bikin mood naik, tapi pernah ada teman gue enggak suka beli permen karet, “Ngapain beli permen karet? Rugi banget. Udah dibeli, ntar juga ujung-ujungnya dibuat, enggak bisa ditelan.” Kmprtttt bener-__-


Dan yang terakhir ini! Adakah gerangan di antara kalian yang enggak pernah menemui ketiga peristiwa ini? Ciyaaaaan yaaa…

Mungkin gue cuma bisa ngeposting segini dulu. Sebenarnya kalau mau diingat, kenangan atau hal-hal lucu yang terjadi pada masa kecil kita itu banyak bangeeeeet. Berbahagialah engkau yang punya masa kecil bahagia, dan buatlah masa depan yang bahagia juga! :p


Sumber gambar :  https://www.google.com

15/02/14

Kangen. Titik.





Kangen sate ayam bang Are.
Kangen kue pisang bu Docun.
Kangen pempek kapal selam pak Taufik.
Kangen pempek telur pak Salim.
Kangen nasi uduk bu Sumadi.
Kangen sambel kacang bu Intan.
Kangen lontong sayur bu Mul.
Kangen ikan tongkol dicabein bude Ibnu.
Kangen beli sayur di warung Mami.
Kangen beli kelapa di bang Udin.
Kangen jamu mba Ayu.
Kangen pizza mama Rike.
Kangen nasi goreng dan mie goreng Elok.
Kangen bakso wonogiri Elok.
Kangen mie ayam bu Joko.
Kangen gado-gado bude Ibnu.
Kangen piscok Bojong.
Kangen minum bajigur.
Kangen makan sekoteng.
Kangen main ke danau dekat puskesmas yang ada perahu bebeknya.
Kangen main ke danau bakos Cibinong.
Kangen iseng ngebolang di rumah kosong di Bilabong.
Kangen ngerujak di danau Bilabong.
Kangen duduk-duduk di bawah pohon-pohon cemara di bukit-bukit Bilabong.
Kangen ngebolang ke jalan-jalan setapak perkampungan, main ke air terjun kecil, menangkap kepiting, manjat pohon cersen, cersen untuk menu buka puasa.
Kangen duduk-duduk gelantungan di besi portal samai jatuh kepala duluan.
Kangen coret-coret dinding nulis nama sendiri.
Kangen nekat naik ke atap, lewat cerobong asap dan bersender di balik tangki air demi menikmati sunset.
Kangen nonton layar tancep ramai-ramai di lapangan sampai tengah malam.
Kangen main lompat karet.
Kangen main skuter. (tulisannya gimana sih-_-)
Kangen main skiping. (bener gak tulisannya?._.)
Kangen main bekel.
Kangen main monopoli, siapa yang kalah, dia yang membereskan.
Kangen main bola gebok, batasan larinya kalao bukan ujung portal sampai ujung portal, ya satu RT atau satu RW.
Kangen main petak umpet.
Kangen main taplak meja.
Kangen main Barbie.
Kangen keliling naik sepeda.
Kangen main donald bebek.
Kangen main sabun colek.
Kangen kalian.

23/06/13

Si Guling Yang Hobi Loncat



Post kali ini adalah post dengan label terbaru “HOROR”. Apa yang kalian pikirkan tentang kata tersebut? Gue terkadang suka dengan hal-hal berbau horor, tapi film action masih number one buat gue daripada film horor. Kadang, film horor sama sekali enggak ada kualitasnya, apa tujuan film horor hanya untuk membuat para penontonnya merasakan efek bergidik? Film bertema apapun, sebenarnya bisa ada “pelajaran” tersendirinya yang bisa diambil oleh penonton. Seperti film horor luar negeri yang bertemakan “zombie”, biasanya ada satu anggota keluarga yang terpisah dengan anggota keluarganya yang lain yang disebabkan tragedi zombie, ia berusaha mencari keluarganya di tengah banyaknya mayat-mayat hidup dimana-mana. Kalau menurut gue, kerja kerasnya untuk menemukan keluarganya itu perlu dicontoh. Bahkan, sikapnya yang optimis juga perlu ditiru di tengah kesempatan hidup yang sangat tipis, bahkan beberapa orang mengatakan ia tak akan menemukan keluarganya, mungkin juga keluarganya sudah mati. Tapi, namanya juga film, endingnya mereka semua berkumpul lagi dalam satu keluarga hehehehe.

Udah siap baca cerita horor gue? Ini pengalaman pribadi gue. Gue punya cerita. Ini cerita waktu gue masih SD. Waktu itu gue sama teman-teman SD gue menginap di Puncak, Bogor. Tepatnya di vila “Kartika”, kalau enggak salah. Yang paling gue ingat itu gue satu kamar sama Amanda. Kamar gue di lantai dua vila. Horornya di samping kamar gue itu ada kamar yang gede banget tapi terkunci dan enggak boleh dipake, itu kira-kira kenapa, yah ? Parahnya lagi jendela di kamar gue itu cacat, enggak ada kacanya, cuma teralis besi aja. Jadi, gue sama teman-teman punya inisiatif untuk gantungin baju di situ supaya tertutup. Kamar mandi di kamar gue juga horor, pintunya enggak bisa diam, suka terbuka dan tertutup sendiri.

Ceritanya itu kita mau nginap satu malam. Malam itu, gue dan teman-teman menyaksikan pemandangan kota Bogor dari lantai dua vila. Ternyata suasananya indah banget, lo bisa bayangin lo lagi berada di tempat yang tinggi banget, dan hanya terlihat lampu-lampu berwarna-warni sejauh mata memandang. Efeknya , kita berinisiatif untuk memotret keindahan ini. Saat melihat hasil fotonya ternyata horor lagi. Di foto itu sama sekali enggak nampak cahaya lampu manapun, kecuali seberkas kilat cahaya yang berwarna putih yang membentuk itu loh, gue enggan nyebut namanya. Pokoknya yang itu loh, yang “mirip sama guling dan hobi loncat-loncat.”

Sejenak kita agak shock. Tetapi, semua orang juga tahu, di daerah-daerah seperti puncak, jarang ada vila tanpa ‘penghuni’. Malam itu acara berlanjut, dan kita lupa soal yang tadi.

Besok paginya kita shalat subuh berjama’ah. Karena kurang kerjaan, ada ibu guru yang motret kita. Dan lo tahu enggak, ada apa di dalam foto itu?

Pertama, kita heran. Heran karena jam sepagi buta itu, siapa yang buka pintu? karena di foto itu pintu keluar terbuka lebar. Balkon di depan pintu itu punya dua tiang penyangga bangunan vila. Di dekat salah satu tiang itu ada bayangan. Tepatnya mirip itu loh, lagi-lagi mirip “guling yang suka loncat-loncat.” Sumpah deh, mirip banget. Guru-guru emang enggak ada yang percaya, tetapi gue dan teman-teman sebagai seorang anak yang suka penasaran dengan hal-hal mistis kayak gitu percaya banget.



Pagi ini kita main hipnotis. Seorang penghipnotis professional sudah didatangkan dari luar. Dia berhasil menghipnotis teman gue yang namanya Iqbal menjadi lupa ingatan, Iqbal lupa sama namanya sendiri.

Siang menjelang sore, ini saat yang ditunggu-tunggu. Kita pergi ke curug, kalau enggak salah namanya Curug Cilember. Kita ke sana jalan kaki dari vila. Harus elo tahu, jalan menuju puncak benar-benar enggak biasa, bukan cuma nanjak. Ini nanjak tapi datar, pasti pada enggak ngerti. Gini loh, ini tanjakan tapi lurus ke atas atau datar gitulah. Satu langkah aja rasanya berat banget.

Waktu udah sampai di sana, gue mempuaskan diri dengan main air, foto bareng, dan enggak lupa beli cendramata. Gue beli gelang warna ungu yang unyu.  

Pengalamannya agak garing, ya? Enggak ada efek horornya sama sekali, ya? HAHA EMANG.

Ini adalah salah satu pengalaman gue waktu ke puncak, Bogor. Gue masih punya pengalaman lainnya, tunggu postingan gue selanjutnya, yah! Maaf kalau kurang horor ya, huaahahaahahahaha *ketawa genderuwo*.