08/08/15

Ayam Bakar Alakadarnya [7]

Lelah seharian bukan berarti malam dilewati hanya dengan istirahat. Sayang loh, sudah jauh-jauh ke Bira hanya untuk tidur, wkwk. Malam menjelang, gue dan yang lainnya menyiapkan peralatan kami. Menurut lu, peralatan apakah yang kami siapkan?

Eng i eng... ini dia peralatan bakar membakar, wetz. Yoi, kita mau membakar. Bakar ayam tepatnya. Bergegaslah kami membawa bahan dan peralatan ke pinggir pantai. Ala-ala anak pramuka, kami mulai membuat api unggun. Kami juga menggelar tikar, bermain gitar, bermain kejar-kejaran, mengukir tulisan-tulisan di pantai yang mungkin nanti juga hilang terbawa ombak, dan juga berfoto agar moment ini tertangkap dengan baik dan menjadi abadi dalam ingatan kami masing-masing, aiiih sedap.








Butuh kesabaran memang mendapatkan hasil bakaran yang baik. Meskipun dengan bumbu sekedarnya, yang penting ayamnya gosong! Artinya, jadi deh ayam bakar! Selamat makan.

Alhamdulillah, senangnya makan ayam bakar hasil bakaran sendiri. Dimakan di pinggir pantai pula dan bersama kawan-kawan tercinta. Wah, ternyata malam itu banyak banget bintang-bintang yang bertaburan di langit, ini enggak sebanyak dengan yang biasa gue lihat di langit kota. Sayangnya, bintang-bintang itu lupa untuk dipotret. Semoga langit di sini bisa seindah malam itu terus ya! Yeay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar