11/12/16

Indonesia Sedang Sakit?

Dari waktu ke waktu, makin beranekaragam berita di televisi. Menurutku, akhir-akhir ini bukan hanya ada satu dua berita yang hangat diperbincangkan, melainkan banyak sekali.

Makin hari, masalah manusia yang menuju dewasa seperti saya ini mulai digerogoti berbagai persoalan. Persoalannya sih yang itu-itu saja. Masalah hati. Bosan iya. 

 Muka galau anak SMA

Mari kita jadikan persoalan dalam hidup kita sebagai bumbu-bumbu penyedap dalam hidup kita. Kembali ke topik, awalnya berita-berita biasa-biasa saja. Saya tetap fokus pada kasus sidang Jessica, itu untuk beberapa bulan yang lalu. Entah, saya sampai mengikuti sidang demi sidangnya meski hanya lewat layar TV bahkan sampai buka youtube. Ketika buka line news juga yang paling menarik perhatian saya ya tetap berita sidang Jessica. Sampai-sampai saya menelusuri lebih dalam kasus itu bahkan latar belakang keluarga korban melalui hastag di explore instagram.

Namun, sekarang-sekarang ini berita yang hadir dan menarik minat saya cukup banyak. Bencana kembali menerjang negeri kita. Negeri kita ini butuh doa dari kita. Negeri kita ini butuh untuk didoakan. Bencana gempa bumi yang terjadi di  Aceh pada awal Desember tahun ini kembali menyisakan luka, bukan untuk warga Aceh sendiri, tetapi untuk Indonesia.

Selain bencana gempa bumi menjadi topik yang banyak diperbincangkan, topik-topik berita lainnya tak kalah menarik. Kalian mungkin mengerti topik yang mana yang saya maksud. Intinya, saya cuma mau bilang kalimat mainstream yang satu ini, “Mulutmu Harimaumu.” Suatu perkataan bisa membawa seseorang sampai ke bangku persidangan, di sisi lain apa kabar penegak hukum di Indonesia yang notabene sebenarnya dari kita sudah mengetahui seperti apa.

Drama-drama Korea seperti Pinocchio, I Hear Your Voice, dan Uncontrallably Fond mengajarkan saya tentang banyak hal. Saya yang sejak dulu berkeinginan menjadi seorang penyiar di televisi atau freelance mulai mengkhawatirkan peran dalam impian saya ini. Sosial media punya “power” yang sangat kuat. Sosial media punya potensi menyebarluaskan, memutarbalikkan, membenarkan, menyalahkan banyak hal. Gejolak ini membuat saya merasa ngeri. Bila impian saya kelak tercapai, akan menjadi model yang seperti apa saya? Kembali ke visi misi hidup, betapa pentingnya visi misi hidup yang kita pegang. Sebab, itu akan menjadi pegangan tiap kali kita mengambil keputusan. Hal ini pula yang membuat betapa pentingnya bagi seorang muslim dan muslimah untuk berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits. Kembali pada drama Pinocchio bahwa berita yang diputarbalikkan atau katakan saja fitnah dapat membunuh seseorang. Difitnah membuatmu merasa ingin membunuh atau dibunuh saking putus asanya. Dari sini kita akan memahami konsep “Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan”, dan itu fakta.

 Korban fitnah media dalam drama Pinocchio

Berbeda dengan I Hear Your Voice, drama yang satu ini menggambarkan bagaimana kehidupan dalam lembaga hukum, bagaimana pula peran orang-orang di dalamnya. Salah satunya, bagaimana beratnya menjadi seorang pengacara dan jaksa.

 Pengacara berusaha membela dengan segala daya dan upaya

Jaksa berusaha menegakkan keadilan
 
 Sedangkan, pada film Uncontrollably Fond digambarkan bagaimana orang-orang yang berkuasa dalam dunia politik punya “power”. Entahlah, mungkin hanya drama sehingga seolah semua terlihat mudah. Tetapi, terkadang drama bisa jadi terinsiprasi dari kisah nyata atau bahkan entah di belahan dunia mana bisa saja terjadi kisah yang sama.

Katanya dunia politik punya kuasa

Mari lebih berhati-hati dalam bersosial media, lebih berhati-hati dalam memilah-milih berita, jangan mudah terprovokasi, jangan lupa untuk selalu punya visi misi dalam hidup, karena visi misi itulah yang akan membawamu pulang saat kau hilang arah tujuan. Eaaak.

Sebagai mahasiswa, jangan sampai kita tidak tahu-menahu tentang isu nasional. Sebagai mahasiswa, kita perlu bersikap kritis. Sebagai mahasiswa, kita masih punya kekuatan fisik dan akal untuk menyampaikan kebenaran. Siap untuk menyembuhkan Indonesia? Siapa lagi pengobatnya jika bukan kita sendiri sebagai bangsanya!

Hidup Mahasiswa! Hidup!!

Sumber gambar:  
Dokumen pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar