Dari waktu ke
waktu, makin beranekaragam berita di televisi. Menurutku, akhir-akhir ini bukan
hanya ada satu dua berita yang hangat diperbincangkan, melainkan banyak sekali.
Makin hari,
masalah manusia yang menuju dewasa seperti saya ini mulai digerogoti berbagai persoalan.
Persoalannya sih yang itu-itu saja. Masalah hati. Bosan iya.
Muka galau anak SMA
Mari kita
jadikan persoalan dalam hidup kita sebagai bumbu-bumbu penyedap dalam hidup
kita. Kembali ke topik, awalnya berita-berita biasa-biasa saja. Saya tetap
fokus pada kasus sidang Jessica, itu untuk beberapa bulan yang lalu. Entah,
saya sampai mengikuti sidang demi sidangnya meski hanya lewat layar TV bahkan
sampai buka youtube. Ketika buka line news juga yang paling menarik perhatian
saya ya tetap berita sidang Jessica. Sampai-sampai saya menelusuri lebih dalam
kasus itu bahkan latar belakang keluarga korban melalui hastag di explore instagram.
Namun,
sekarang-sekarang ini berita yang hadir dan menarik minat saya cukup banyak.
Bencana kembali menerjang negeri kita. Negeri kita ini butuh doa dari kita.
Negeri kita ini butuh untuk didoakan. Bencana gempa bumi yang terjadi di Aceh pada awal Desember tahun ini kembali
menyisakan luka, bukan untuk warga Aceh sendiri, tetapi untuk Indonesia.
Selain bencana
gempa bumi menjadi topik yang banyak diperbincangkan, topik-topik berita
lainnya tak kalah menarik. Kalian mungkin mengerti topik yang mana yang saya
maksud. Intinya, saya cuma mau bilang kalimat mainstream yang satu ini,
“Mulutmu Harimaumu.” Suatu perkataan bisa membawa seseorang sampai ke bangku
persidangan, di sisi lain apa kabar penegak hukum di Indonesia yang notabene
sebenarnya dari kita sudah mengetahui seperti apa.
Drama-drama Korea
seperti Pinocchio, I Hear Your Voice, dan Uncontrallably Fond mengajarkan saya
tentang banyak hal. Saya yang sejak dulu berkeinginan menjadi seorang penyiar
di televisi atau freelance mulai mengkhawatirkan peran dalam impian saya ini.
Sosial media punya “power” yang sangat kuat. Sosial media punya potensi menyebarluaskan,
memutarbalikkan, membenarkan, menyalahkan banyak hal. Gejolak ini membuat saya
merasa ngeri. Bila impian saya kelak tercapai, akan menjadi model yang seperti
apa saya? Kembali ke visi misi hidup, betapa pentingnya visi misi hidup yang
kita pegang. Sebab, itu akan menjadi pegangan tiap kali kita mengambil
keputusan. Hal ini pula yang membuat betapa pentingnya bagi seorang muslim dan
muslimah untuk berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits. Kembali pada drama
Pinocchio bahwa berita yang diputarbalikkan atau katakan saja fitnah dapat
membunuh seseorang. Difitnah membuatmu merasa ingin membunuh atau dibunuh
saking putus asanya. Dari sini kita akan memahami konsep “Fitnah lebih kejam
daripada pembunuhan”, dan itu fakta.
Korban fitnah media dalam drama Pinocchio
Berbeda dengan I
Hear Your Voice, drama yang satu ini menggambarkan bagaimana kehidupan dalam
lembaga hukum, bagaimana pula peran orang-orang di dalamnya. Salah satunya,
bagaimana beratnya menjadi seorang pengacara dan jaksa.
Pengacara berusaha membela dengan segala daya dan upaya
Jaksa berusaha menegakkan keadilan
Sedangkan, pada film
Uncontrollably Fond digambarkan bagaimana orang-orang yang berkuasa dalam dunia
politik punya “power”. Entahlah, mungkin hanya drama sehingga seolah semua
terlihat mudah. Tetapi, terkadang drama bisa jadi terinsiprasi dari kisah nyata
atau bahkan entah di belahan dunia mana bisa saja terjadi kisah yang sama.
Katanya dunia politik punya kuasa
Mari lebih
berhati-hati dalam bersosial media, lebih berhati-hati dalam memilah-milih berita,
jangan mudah terprovokasi, jangan lupa untuk selalu punya visi misi dalam
hidup, karena visi misi itulah yang akan membawamu pulang saat kau hilang arah
tujuan. Eaaak.
Sebagai
mahasiswa, jangan sampai kita tidak tahu-menahu tentang isu nasional. Sebagai
mahasiswa, kita perlu bersikap kritis. Sebagai mahasiswa, kita masih punya
kekuatan fisik dan akal untuk menyampaikan kebenaran. Siap untuk menyembuhkan Indonesia?
Siapa lagi pengobatnya jika bukan kita sendiri sebagai bangsanya!
Hidup Mahasiswa!
Hidup!!
Sumber gambar:
Dokumen pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar