Orang-orang
punya bagian dalam hidupnya yang ia rahasiakan. Orang hanya bisa menilai kamu
dari luar kamu, dari apa yang kamu tampilkan. Mungkin kamu yang jalan-jalan
terus, kamu yang foya-foya terus. Mereka tidak bahwa mungkin saja kamu menabung
dan sudah merencanakan itu semua, mereka tidak tahu kesibukan kamu, kepenatan
kamu, mereka tidak merasakan perasaan tertekan seperti yang kamu alami. Mereka tidak
tahu kehidupan yang kamu jalani. Mereka bahkan mungkin tidak tahu perencanaan
kamu pada lima tahun yang lalu.
Bahkan
mereka sok tahu menebak-nebak orang yang berada di dalam hatimu. Orang yang
mungkin namanya kau sebut dalam doamu. Orang-orang menyuruhmu berhenti
bertingkah, siapa yang bertingkah? Siapa yang membawa-bawa nama perasaan? Apa orang-orang
itu berpikir dalam hidupmu kau sempat melakukan hal remeh-temeh seperti itu?
Mereka
tidak tahu bagaimana seseorang memendam amarahnya karena mereka telah
mencampuri urusannya. Mengoyak-oyak pribadinya, mengganggu privasinya. Mereka mencoba
menggali-gali rahasia kamu di depan matamu. Tetapi, mereka tidak lekas paham
juga bahwa matamu tengah menentang mereka.
Beberapa
orang mengatakan bahwa jangan salahkan seseorang yang jatuh cinta, jatuh cinta
membuatnya wajar menggali-gali semua hal tentangmu.
Lalu,
bagaimana bila orang yang kau cintai itu benci untuk kau cari tahu tentangnya? Jangan
salahkan ia bila kau berakhir dengan dibenci olehnya. Kau tak pernah tahu
bagaimana ia saat tengah murka. Benci bisa berubah menjadi cinta? Tolong jangan
membercandaiku dengan kalimat seperti itu.