Entah ada apa gerangan, berawal dari festival
minggir dimana saat itu beberapa bocah yang saya perkirakan masih duduk di
sekolah dasar itu begitu bersemangat menjual berbagai macam tanaman yang dijual
dalam pot-pot kecil. Ada tanaman cocor bebek, bunga telang, bunga matahari,
kamboja, dan lain sebagainya. Akhirnya saya memilih membeli tanaman bunga
matahari yang usianya masih sangat dini beserta benihnya. Lebih terharu lagi
saat mengetahui bahwa hasil penjualannya mau mereka gunakan untuk tour keliling
Jogja, yakni ke Keraton dan tempat-tempat lainnya, padahal mereka tinggal di
daerah Jogja meski di wilayah pinggirannya.
Pada Januari ini, lahirlah sebuah hobi baru.
Ternyata memang benar ada hobi bercocok tanam. Oleh karena benih matahari yang
saya beli ternyata begitu banyak, saya putuskan untuk pergi ke Pasty, sebuah
tempat dimana toko-toko tanaman hias berkumpul. Niat awal hanya membeli pot
beberapa buah saja, berakhir dengan membeli segala macamnya; pot, media tanam
dimana tanah, sekam, pupuk kandang, dan kompos sudah campur jadi satu, dan juga
begitu melihat tanaman bunga krisan yang cantik, saya meleleh, akhirnya membawa
pulang tanaman bunga krisan juga.
Sebenarnya ketika perjalanan menuju Pasty, saya
melihat seorang bocah yang masih sangat kecil sedang berjualan koran seorang
diri di tengah padatnya antrian lalu lintas. Saat itu rasa sedih menghampiri,
sedih melihat diri sendiri yang membuang uang hanya untuk memenuhi nafsu hobi
baru semata. Andai kata uang yang saya gunakan untuk membeli pot-pot nanti
diberikan padanya bisa jadi sangat membantu hidupnya, meskipun tidak seberapa.
Ada tekad yang diam-diam tumbuh dan harapan untuk hari-hari kedepan nanti, diri
ini harus lebih pandai lagi dalam mengatur pengeluaran dan prioritas.
Seringkali membatin, kenapa saya cuma bisa
sekedar merasakan simpati, lalu menuliskannya? Kenapa saya tak melakukan
sesuatu untuk mereka? Kenapa saya tidak melakukan sesuatu untuk merubah hidup
mereka?
Di sisi lain, saya tengah butuh sesuatu dengan
budget yang lumayan besar. Bisa dikatakan urgent karena berkaitan dengan
hal-hal kedepan. Mungkin saya bisa membelinya sendiri, tetapi tidak ada
salahnya juga jika bercerita pada orangtua. Ayah saya lalu mengatakan bahwa ia
akan memberikan uang perjalanan dinasnya ke Poso minggu kemarin untuk memenuhi
keinginan saya itu, alhasil saya nangis. Cengeng memang. Teringat pada status
seseorang yang membuat saya menangis parah karena ia membuat capture
percakapannya dengan sang Ayah dan kolom chat itu berketerangan last seen one year ago karena ayahnya
sudah meninggal setahun yang lalu sehingga whats Appnya terbengkalai. Itu
adalah ruang chat yang selalu ditengoknya meskipun ia tahu bahwa tidak akan
pernah lagi ada balasan dari ayahnya. Ngetik ini jadi pengen nangis lagi, jadi
pengen dipeluk. Kayaknya saya tipe perempuan yang senang dan merasa dicintai
kalau dipeluk. Padahal inginnya itu merasa dicintai kalau nanti kita serumah
lalu kamu bantu saya nyuci piring, jemur, dan hal-hal lain saat saya sedang
kerepotan mengurus anak kita. Terus saja ngelantur, kematian lebih dekat dari
segalanya, Nin, bukan jodoh.
Pokoknya Januari ini saya pikir saya bisa
menabung lebih banyak karena rencananya jika libur saya cuma akan di tempat
nenek saya, jadi uang untuk makan tidak keluar, utuh, bisa ditabung. Tetapi
ternyata ada yang harus saya perjuangkan dari sekarang. Di saat orang lain
reunian bertemu dengan teman lama dan keluarga tercinta, jalan-jalan di mall,
liburan ke wisata ini-itu, saya justru harus mengambil kelas toefl privat yang
berlangsung hampir setiap hari, evaluasi-penerangan-memahami-latihan soal,
begitu terus. Saya memutuskan untuk memperjuangkan hari-hari kedepan mulai dari
sekarang, karena kemungkinan akan berat jika terus menundanya. Skor toefl yang
dibebankan kepada saya bukan main tingginya untuk orang macam saya, jadi saya
memang bertekad untuk ikut kelas privat selama liburan ini.
Ingat saja bahwa dunia itu bukan tempat untuk
tinggal, tetapi tempat untuk meninggal. Dunia itu tempat dimana kita masih bisa
berusaha, berjuang, bekerja untuk Tuhan dan orang-orang yang kita sayangi. Di
surga baru kita bisa istirahat sepuasnya. Aamiin YaaRabb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar