Guys, what do
you think about move on? HAHAHA, maap gue terlalu frontal, ya? yang gagal move
on pasti tahu banget tentang move on, kan? :3 HAHA, udah tahu aja masih gagal
movel on :’D enggak usah dipaksainlah. Semakin kalian ingin melupakannya,
semakin kuat ia dalam pikiran kalian.
Sebenarnya gue
punya tips cepat move on :3 tapi gue malas ngetiknya, ada sih tapi di konsep
tertulis. Tapi, di postingan ini gue cuma mau ngetik 1 hal saja, 1 hal yang gue
rekomendasikan buat kalian untuk menjawab pertanyaan How to move on? Ya, meskipun hal ini enggak bisa menjamin juga sih
kalian bisa langsung move on.
Ini dia gue
persembahkan kepada kalian wahai para kaum gagal move on….
‘Waktu adalah hal yang bisa menyapu dan
mengantar segalanya. Baik kenangan, maupun perasaan. Baik hal-hal buruk, maupun
hal-hal baik. Baik awal maupun kesudahan. Hanya saja, tak banyak manusia yang
mau merelakan sedikit detik lebih lama untnuk berproses, untuk berani
melangkahi sesuatu yang teramat dicintai, untuk berpindah dari satu pijakan ke
pijakan lain yang terasa begitu asing- tetapi sesungguhnya adalah rumah yang seharusnya.
Karena dalam hidup ini, manusia selalu butuh berpindah. Pindah dari hal-hal
yang salah, pindah dari perasaan-perasaaan yang keliru. Namun, untuk
melakukannya diperlukan keteguhan, dan manusia terlalu tidak sabaran
menjalaninya; terlalu tidak berani memilihnya.’
Ini adalah
kumpulan cerpen atau antologi yang berjudul Pindah,
ada indah di setiap pindah. Buku ini seakan ingin memberi kesan kepada kita
tak selamanya yang pindah itu buruk, terkadang kita perlu pindah untuk
menemukan yang terindah, azeeek.
Ada beberapa
kutipan di dalam buku ini yang menyentuh hati gue.
“Dua kota adalah aku dan engkau
Lalu tibalah kita di perbatasan
Menancapkan palang sendiri-sendiri
Menjadi asing.”
Mengisahkan
tentang dua orang yang berpisah kemudian saling membatasi diri masing-masing,
kemudian sama-sama menjadi asing. Maka dari itu berteman lebih enak kayaknya.
Bebas. Simple. Enggak terikat, yang paling penting enggak akan menjadi asing.
Kecuali kalau ada masalah yang dibikin sendiri.
“Mungkin, kesalahanku adalah aku hanya mampu
mengenang segala kenangan manis bersamanya saja. Sehingga, tak ada ruang untuk
membencinya.”
Terkadang kita
itu sebenarnya cuma rindu sama kebiasaan yang sering dilakukan bersama dulu. Bukan
rindu sama orangnya, tapi sama kenangannya. Itu saja. Karena rasa itu terlalu
besar dan semakin besar, maka segala hal yang jelek tentang dirinya seolah tak
penting lagi. Itulah yang membuat kita terkadang sulit ‘pindah’.
“Cinta lebih pada bagaimana kami berbagi,
bagaimana kami memahami satu sama lain. Bagaimana memelihara rasa itu tetap
tumbuh, tanpa harus menjadikannya belati.”
Nah, yang ini
menyentuh banget. Jadi, ceritanya ada dua orang yang sebenarnya saling
mencintai tapi saling tidak tahu menahu dan saling menjaga perasaan satu sama
lain. Tidak ada yang mau mengungkapkan terlebih dahulu sebab takut melukai hubungan
pertemanan mereka yang sudah begitu akrab, apa lagi keduanya berbeda keyakinan.
Hal itulah yang membuat si wanita memendamnya dan si pria cukup tahu diri untuk
tidak mengatakan perasaannya. Sampai pada suatu hari keduanya menemukan jodoh
masing-masing, tentunya yang seiman.
“Pria itu duduk di sampingku. Pria yang
seberapa pun ia lelah dan bosan, akan terus bersedia tersenyum padaku setiap
kali aku menyapanya. Pria yang Tuhan kirim, bukan yang aku ciptakan sendiri
dengan perasaan-perasaan tak bertanggungjawab.”
Nah, baca tuh.
Move on bukan berarti kita harus mencari ya, girls. Kita tak perlu mencari tapi biarkan cinta itu yang menemukan
kita. Pria yang Tuhan kirim, girls!
Bukan yang kalian ciptakan sendiri dengan perasaan-perasaan tak bertanggungjawab.
“Manusia, terkadang terlalu mencintai dunia
yang ia ciptakan di dalam hatinya. Dulu, aku selalu mengamini kalimat; bahwa
aku tidak akan mampu menemukan seorang pria yang menyayangiku seperti Awan
menyayangiku. Memberi senyum, seperti yang selalu Awan berikan dalam hari-hari
beratku. Memahamiku, melebihi diriku sendiri. Memperbaiki tanpa menggurui. Mencintai
dengan penuh hormat. Tak akan pernah ada yang sepertinya.”
Nah, kita enggak
boleh berpikir kayak gitu. Enggak boleh. Kalau kalian berpikir dia itu yang
terbaik. Pertanyaannya adalah dia terbaik untuk siapa? Nah, kan.
“Itu kenapa kita harus tahu diri sampai di
mana batasan kita sebagai manusia. Siapa kita sehingga merasa mampu memindahkan
takdir? Tuhan tidak menciptakan cinta untuk membuatmu pergi dari-Nya.”
Sekali lagi, ini
super banget. Jangan sampai rasa cinta kita dengan dunia atau apapun yang ada
di dunia membuat rasa cinta kita pada yang Maha Pencipta menjadi pudar.
“Kita, mungkin seharusnya tidak perlu
menunggu seseorang yang telah pergi meninggalkan kita dengan sengaja. Karena
bisa jadi, sesuatu yang lebih menyulitkan lah yang justru kembali. Sesuatu yang
seperti KITA.”
Masih inginkah
menunggu? Kalau gue sendiri bakal menjawab, “No, thanks.”
“Kumohon Tuhan, beri aku sepasang langkah
kaki yang walaupun mesti berjalan tanpa alas kaki, akan tetap ingin berjalan
bersamaku saja. Biar aku bertemu yang sederhana tapi mampu bertahan selamanya
dalam ketidaksempurnaanku sebagai manusia. Setia mencintaiku karena ia
sepenuhnya mencintai-Mu.”
No comment deh
gue tentang kutipan di atas.
“Kita boleh menangisi yang pergi tapi kita
tidak boleh menangis selamanya.”
Jangan sampai
menangis selamanya, ya :D
“Karena yang namanya cinta, rasa ingin
membahagiakan seharusnya lebih besar dari rasa ingin memliki.”
Jadi, enggak
perlu memiliki. Biarkan dia bahagia meski lewat orang lain.
Sekian tips yang
sangat singkat dari gue. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Jangan
bosan-bosan ya baca tulisan gue :*
Wow, tulisannya oke.. Mencintai bukan berarti memiliki...
BalasHapusTuhan telah merencanakan yang terbaik untuk hamba-Nya. Kita hanya harus berani memulai melangkah dan tentu saja berdoa.
Kehilangan dan perpisahan adalah sebuah kepastian. Tinggal bagaimana kita membuat semuanya terasa sangat bermakna. Karena di ujung lorong yang gelap selalu ada cahaya yang menanti.
sebab, akhir tak selamanya menjadi akhir. Akhir merupakan sebuah awal yang indah saat kita nanti bertemu orang baru, tetapi kita belum memahami itu sekarang :'D
Hapus