Usai gempa dan tsunami yang melanda Donggala
dan Palu, mengakibatkan kerugian harta benda serta berjatuhannya ribuan korban,
Rumah kami disulap menjadi kantor
sebab kantor tempat ayah saya bekerja mengalami kerusakan,
Ruang tamu rumah dipenuhi printer dan alat perkatoran lainnya,
Teras rumah menjadi seperti pantry kantor dengan ditempatkannya dispenser
dan lain sebagainya di sana,
Ruang
makan menjadi ruang kerja ayah saya, benar-benar lengkap dengan monitor,
kalender dan segala yang tampak seperti biasanya di atas meja seorang pekerja,
Sementara itu, garasi samping dipenuhi
jejeran meja karena menjadi ruang kerja para staff di bawah pimpinan ayah saya,
Fingerprint
untuk absensi dan ruang untuk meeting
menggunakan taman di seberang rumah,
Mereka melakukan apel pagi juga di
jalanan kompleks.
Aku, kita, kami, menunggu Palu dan Donggala
bangkit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar