Setiap hari linimasi sosial
media penuh kegaduhan
Perkara satu
memunculkan perkara lainnya
Netizen ikut
memanaskan situasi
Semua orang memang
boleh angkat bicara
Di balik topeng-topeng
itu
Topeng-topeng yang
entah jika di dunia nyata topeng lain apa yang digunakannya
Menyembunyikan
identitas diri di balik sebuah akun dunia maya
Hanya mampu dikenali
dengan apa yang ada dalam daftar following dan followernya
Nampaknya banyak
penghuni di dunia maya ini menyukai keributan
Seorang teman pernah
bekata, untuk membela seseorang dengan cara mencaci maki pihak yang disalahkan,
bukankah hal itu membuat kita terlihat sama saja dengan mereka yang berbuat
kesalahan dan menimbulkan masalah?
Bahkan lebih buruk,
sebab ikut memperkeruh suasana
Nampaknya akhir-akhir
ini membela seseorang di dunia maya justru menambah runyam karena
mengintimidasi pihak yang memang bersalah
Alias semuanya jadi
merasa terintimidasi
Alih-alih mengira
mampu menyelesaikan masalah, rupanya justru hanya membuat pernyataan tentang
keberpihakan dan secara tidak langsung telah membentuk penggiringan opini
Di sisi lain, ingin
menghakimi kesalahan dan dosa mereka
Tapi jika menghakimi,
salah-salah maka akan mendapat penghakiman lagi dari netizen lainnya
Maksudku begini,
orang-orang terserah ingin berperan sebagai apa dan ingin memainkan dosa yang
mana
Tetapi, apa yang
membuat mereka berpikir bahwa dosa-dosa tersebut pantas diperlihatkan?
Lantas, terheran lagi
melihat orang-orang lainnya memuja-muji dosa tersebut
Menikmati cerita
konyol, oh ayolah
aku hanya ingin menebar kebahagiaan dan kedamaian, begitu alasannya
Maaf, kebahagiaan dan
kedamaian mana yang Anda maksud?
Suatu kebusukan yang
dilakukan seseorang di suatu negeri tanpa ada yang mampu mencegah
Mampu mendatangkan
musibah yang akan melanda satu negeri itu pula
Berapa kali
orang-orang dari kalangan alim ulama berkata, “tak belajarkah kau dari
kisah-kisah orang terdahulu? Kapan terakhir kali kau membaca mushafmu? Bacalah
di sana, pahami maknanya, apa yang terjadi pada kaum terdahulu?” para guru kita
menangis mengingat hari-hari sekarang ini
Aku hanya pengamat,
seorang pembaca yang tak sengaja menikmati kisah berlumur dosa
Aku hanya ada di sana,
ketika seseorang mulai membagikan cerita suramnya tanpa ending yang mulia
Aku ini, hanya ingin
benar-benar hidup tenang
Hidup yang benar-benar
hidup di dunia nyata
Bukan dunia maya yang
kini sudah tak aman untuk mata, hati, dan pikiran
Sayangnya, aku tak
mungkin meninggalkan rumahku di sini
Yang telah kubangun
selama kurang lebih tujuh tahun belakang ini
Bila saatnya sudah
benar-benar tiba, aku akan pergi nanti
Aku titip rumahku di
sini, kepada setiap mereka yang datang menjejaki tempat ini