Hai..
hai Reader, sudah baca postingan sebelumnya? Yang sudah baca pasti sudah
memikirkan cita-citanya? Sudah tempel cita-cita kalian di dinding kamar atau
langit-langit kamar? Ha-ha, bacot banget gue.
Kali
ini gue ngepost tentang “Imagination” atau i-m-a-j-i-n-a-s-i. semua orang punya
imajinasi, tentunya yang berbeda-beda. Apa kalian rela imajinasi kalian
selamanya hanya menjadi sebuah imajinasi atau khayalan belaka? Apa enggak
berminat untuk menuangkannya? Dunia ini adalah kanvas yang penuh dengan imajinasi.
Kanvas itu selamanya akan bersih jika tak ada yang menuangkannya dengan
goresan-goresan ide baru.
Semuanya
berawal dari imajinasi, hidup berawal dari imajinasi yang kemudian menjadi
mimpi yang bila terjadi akan membuat hidup menjadi lebih hidup.
Jika
J.K Rowling berhenti berusaha setelah ditolak berkali-kali oleh para penerbit,
maka tak akan ada karya sastra yang fenomenal bernama “Harry Potter”. Jika Walt
Disney menyerah setelah beratus-ratus kali membuang konsep taman bermainnya ke
tempat sampah, maka tak akan mungkin ada wujud sebuah area hiburan bernama
Disney World. Jika Rovio Entertainment angkat tangan setelah merilis 51
aplikasi permainannya dan tidak laku di pasaran, maka Angry Birds tidak akan
pernah lahir dan dinobatkan sebagai aplikasi game mobile tersukses sepanjang
masa.
Nah,
jika seseorang yang ingin menjadi penulis, kemudian 99 karyanya ditolak dan ia
berhenti berkarya saat itu juga, apa dia akan tahu bahwa karyanya yang ke-100
akan berhasil? Kita tak akan pernah tahu jika tak pernah mencobanya.
Seperti
yang dikatakan JB di ending drama korea ‘Dream High’, “Jika kau bintang dunia, aku bintang alam semesta.” Maksud ucapan
Jb adalah jika ada seseorang yang hebat, bukan berarti kau tak bisa menjadi seperti
dirinya. Kau bisa hebat seperti dirinya, bahkan menjadi sosok yang lebih hebat.
Bahkan
pemain antagonis di drama korea “Dream High” mengatakan, “Kalau kau begitu percaya diri, lalu apa masalahnya?” tidak ada yang
perlu ditakutkan dari sebuah usaha, gagal adalah resiko. Tiap orang pernah
gagal, tetapi dari kegagalan itu mereka bangkit dan berusaha kembali. Pada
akhirnya, mereka mendapatkan apa yang mereka kejar.
Ada
pula perkataan tokoh utama di salah satu kisah film Bollywood ‘Three Idiots’, “Apapun yang kau sukai, jadikan profesimu,
dan nikmatilah.” Artinya hidupmu adalah milikmu, bukan milik orang lain.
Kau yang menjalaninya, bukan orang lain. Jika kau menyukai suatu hal seperti
suatu pekerjaan, mengapa tak kau jadikan sebagai profesimu? Hei, ini hidupmu,
kau yang tentukan, kau yang menjalani, kau yang merasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar