“Menjadi cantik seperti dia itu enak, ya. Bisa
menjadi apa saja dan diterima dimana saja.”
Saya hanya
tersenyum mendengar seseorang mengomentari salah satu teman saya yang cantik. Dia
memang mendapatkan anugerah kecantikan yang luarbiasa, saya mengakui itu. Orangnya
baik dan menyenangkan, tetapi orang-orang di luar sana tidak banyak yang tahu
apa yang dihadapi oleh teman saya yang cantik itu. Orang-orang tidak tahu
tentang masalah yang ia punya, masalah yang ia hadapi, orang-orang tidak tahu bahwa
dari kedua matanya yang bening itu, ia pernah berderaikan airmata di hadapan
saya. Kisah hidupnya yang memilukan tetapi akhirnya ia syukuri dan membuatnya
tumbuh menjadi gadis cantik yang menyenangkan.
Saya suka sedih melihat
orang-orang yang iri dengan kecantikannya. Sedih melihat fakta yang samar bahwa
orang-orang itu kurang menyukuri apa yang diperoleh dalam hidup mereka. Mereka tidak
tahu apa-apa, mereka tidak tahu bahwa mereka memiliki suatu ruang yang tidak
didapatkan oleh gadis cantik itu.
Jika saya
membayangkan menjadi gadis cantik itu, saya tidak tahu akan bagaimana perasaan
saya, mampukah saya menghadapi hal serupa? Mampukah saya tetap mengembangkan
senyuman di setiap waktu? Mungkin Allah ciptakan kecantikan untuknya agar ia
tak kesepian (sebab kecantikan memang menjadi salah satu faktor yang membuatmu
memiliki banyak teman), kesepian yang hanya dia yang mengerti. Saya sebagai
temannya hanya selalu berusaha memahami kesepian yang dialaminya.
Saya sebagai
kawannya, saya lebih tahu dari orang-orang di luar sana yang menatap iri dengan
prasangka-prasangka buruk lainnya terhadapnya. Namun, saya lihat dengan ikhlas
ia tetap mengembangkan senyumannya.
Saya akan selalu
rindu senyumannya, tawanya, tingkah nakalnya. Apapunnya. Kesabaran dia terhadap
kepolosan dan keribetan saya, akan selalu saya balas dengan menikmati tiap
detik waktu yang saya punya bersamanya.
Terima kasih
untuk seorang gadis cantik yang tegar, saya tidak peduli ketika saya berjalan
denganmu, pria-pria itu hanya menatap takjub kepadamu, karena kamu juga tahu
kisah tentang saya, kamu tahu bahwa di sana ada seorang pria yang hanya selalu
melihat ke arah saya. Terima kasih telah mengaminkan segala harapan saya
terhadap pria itu. Untuk priamu juga, semoga menjadi pria yang kau harapkan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar