12/12/17

Tanyakan Hatimu, Perasaanmu Itu Harga Mati Kah?



Pernahkah membayangkan bahwa dia yang menolakmu boleh jadi juga pernah dalam posisimu, posisi dimana hatinya dipatahkan, harapannya dipupuskan?

Lalu, mengapa ia kini menolakmu meski ia sadar bahwa penolakan itu pahit? Semua orang juga tahu bahwa penolakan adalah fakta yang menyakitkan.

Tidakkah kamu berpikir betapa ia juga berjuang untuk menyembuhkan lukanya sendiri, memilih menutup diri? Kini ia berjuang untuk hatinya sendiri, mempertahakan agar tak dijangkau siapapun. Kini ia menarik diri dari keramaian, dimana dalam keramaian tidak sengaja menyakiti adalah hal yang biasa terjadi.

Suatu pepatah mengatakan bahwa kamu boleh patah hati tetapi jangan menutup hati. Tahukah kamu bahwa boleh jadi ia menutup hati sebab sedang ingin membenahi hatinya, ia ingin merapikannya untuk tamu yang baru. Ia sedang lebih mempersiapkan hatinya. Bagi beberapa orang, menerima orang baru dalam hidup mereka bukanlah hal mudah, apa lagi menerima dalam hati mereka.

Sebagai manusia, wajar bila kita berlomba-lomba memberikan kesan terbaik demi mendapatkan tempat di hati orang lain. Sebagai manusia, bagaimanalah cara kita agar kita selalu punya tempat di hati setiap orang yang kita temui.

Tempat seperti apakah itu? Tempat dimana kamu menyimpan kenyamanan, ketertarikan untuk berbicara dengannya, keinginan untuk bertemu kembali, bahkan mempercayakan sesuatu antara satu sama lain. Bagi yang perasaannya tertolak, tengoklah ke sisi yang lain. Apakah perasaanmu itu sungguh harga mati untuk sekarang ini? Bukankah banyak hal lain yang lebih penting?

Bangunlah suatu percakapan, belanjakanlah waktu dengan hal-hal berguna yang menyenangkan, pergilah ke jalanan, intiplah langit, goreskan hal-hal baik di bumi. Kamu masih punya banyak kesempatan untuk mengurusi hal-hal baik, selain mengurusi perasaanmu sendiri yang tiada ujungnya, yang hanya melelahkanmu.

Tetapi, bila memang perasaanmu kau anggap harga mati, perjuangkanlah serta merta lakukan hal-hal baik dalam waktu bersamaan. Goreskan dia dengan kuasmu di kanvas langit, lalu tetaplah berjalan di bumi dengan membawa ribuan kebaikan yang semoga dengan itu mampu mempertemukanmu dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar