14/01/18

Pertanyaan Serangan



Tulisan ini untuk seorang teman saya, yang bertanya apa kamu percaya bahwa Muhammad SAW. itu utusan Tuhan?

Saya sebagai seorang musim berkewajiban untuk mempelajari ilmu agama, hal ini benar disampaikan oleh sebuah hadits. Di adalam agama saya diajarkan dasar-dasar iman; Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada kitab – kitab Allah, Iman kepada para Rasul, Iman kepada hari Kiamat dan Iman kepada Takdir, sebagaimana telah dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 177. Iman artinya percaya. Lantas, ketika kamu bertanya seperti itu jawaban saya sederhana, karena saya beriman maka saya percaya. Adalah sebuah konsekuensi buat saya dalam hal ini, konsekuensi yang memang tulus untuk dipilih dan dijalani.

Kamu bilang bahwa hal yang kamu membuatmu heran dan tidak suka dalam Islam, mengapa orang-orang Islam berlomba-lomba mencari pahala? Mengapa apa-apanya mesti karena pahala? Mengapa berbuat baik guna mencari pahala?

Teman, apalah artinya engkau hidup jika bukan untuk berbuat baik? Jika bukan untuk bersujud pada Tuhanmu? Apa kamu hidup untuk kerusakan? Mengapa kamu tak belajar mengapa kamu diciptakan? Terbuat dari apakah dirimu itu? Mengapa kamu tak melihat bagaimana baiknya Tuhanmu telah menciptakanmu ke dunia ini dan memberi segalanya?

Di dalam kitab saya, kitab Al-Qur’an, terdapat hal tentang berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya.
 Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.
Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al Baqarah : 148)

Kembali pada iman, karena orang Islam percaya ada hari kiamat maka berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi salah satu alasannya.

“Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka sedih
dan para malaikat menyambut mereka (dengan ucapan),
“Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS: Al-Anbiya’ / 103)


Jika kamu tidak merasa tersentuh oleh hidayah atau masih banyak pertanyaan-pertanyaan di benakmu atau kembali lagi jika memang kamu tercipta untuk kerusakan dan menciptakan misi ajaran yang salah silahkan saja berbuat sesukamu. Mari kita lihat Al-Anbiya pada ayat sebelumnya.

“Mereka tidak mendengar bunyi desis (api neraka)
dan mereka kekal dalam (menikmati) semua
yang mereka inginkan.” (QS: Al-Anbiya’ / 102)

Saya berharap kamu segera bertemu dengan jawaban atas segala keheranan-keheranan kamu terhadap Islam. Semoga dengan segala rasa penasaranmu itu kamu menemukan jalan benar yang sebenarnya. Oh iya, lain kali tolong jangan membicarakan hal berat seperti ini saat kita tengah bersantai di kafe menikmati hari. Saya tidak suka cara kamu “menyerang” teman-teman saya yang muslim dengan topik seperti ini. Mungkin kamu cukup pandai bertanya hal itu di meja kami, saat yang berkumpul di sana adalah mereka yang bertato, yang rambutnya disemir, yang jilbabnya masih lepas-pasang, yang pakaiannya ketat-ketat, bahkan mereka yang masih percaya pada ramalan. Saya hanya diam, sementara yang lain tertawa mendengar ocehanmu bahkan beberapa mengiya-iyakan dan terlihat berpikir tentang yang kamu ocehkan. Apa hanya karena kami terlihat seperti muslim yang amat awam sehingga kamu berani mengangkat topik ini ke dalam obrolan di kafe waktu itu?

Semoga Allah memberimu hidayah dan juga teman-teman yang lain. Tulisan ini hanya sebuah pendapat dari saya, mohon maaf bila ada salah. Wallahu a'lam bish-shawabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar