Ada yang keliru
dalam memahami ayat dalam surah Al-Insyirah, “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Hal ini
juga yang disinggung dalam salah satu tulisan Yasmin Mogahed dalam bukunya
Reclaim Your Heart. Seperti Yasmin, awalnya saya memaknai ayat ini adalah
setelah kesulitan akan datang kemudahan. Dengan kata lain tadinya saya berpikir
kehidupan terdiri atas masa-masa baik dan masa-masa buruk. Setelah masa-masa
buruk, akan datang masa-masa yang baik atau sepenuhnya buruk. Tetapi bukan itu
yang dikatakan ayat tersebut. Ayatnya berkata bahwa BERSAMA setiap
kesulitan ada kemudahan. Kemudahan hadir bersama dengan kesulitan. Berarti
tak ada apapun di dunia ini sepenuhnya baik atau buruk. Dalam setiap situasi
yang kita hadapi, senantiasa ada sesuatu yang patut kita syukuri.
Boleh saja
mengintip beberapa pengalaman dalam hidup saya dalam kurun waktu terdekat ini. Suatu
pagi motor saya pernah mengalami kerusakan di salah satu sisinya, saya butuh
menyalakannya untuk pergi ke bengkel terdekat. Pagi itu masih sepi sekali dan
saya adalah orang baru di lingkungan tersebut sehingga agak sulit meminta
tolong pada seseorang. Alhamdulillahnya saya teringat pada teman saya yang
tinggal tidak jauh dari tempat tinggal saya, kami bertetanggaan. Setelah saya
berhasil menghubungi teman saya itu, dia datang dan membantu saya sehingga saya
bisa datang ke bengkel dan tidak telat untuk datang evaluasi pada hari itu.
Kemarin-kemarin
saya juga sempat kehilangan kunci motor, musibah ini tentu di luar dugaan saya.
Saya sadar bahwa kerap kali saya teledor tetapi jarang sekali jika berhubungan
dengan kunci motor. Hingga saat ini kunci tersebut tidak saya temukan. Kunci motor
saya hilang di daerah yang cukup jauh, sehingga saya menyimpan motor saya di
sana dan kembali ke sana lagi dengan abang gojek yang bermurah hati menemani saya
mencari tukang kunci dan mau mengantarkan saya ke tempat saya meninggalkan
motor. Lihat, betapa di tengah musibah kehilangan itu betapa mudahnya saya
kembali menjemput motor saya. Mudahnya saya naik gojek karena dianugerahi
pemahaman kecil seputar naik gojek ini, mudahnya saya menemukan tukang kunci
terdekat, mudahnya saya mengeluarkan uang untuk membayar kunci duplikat
tersebut, mudahnya saya membawa motor saya kembali, sementara saat di perjalan
bersama gojek sempat saya melihat seseorang dengan kursi rodanya sendirian menunggu
di dekat halte bus transjogja. Ia bahkan mungkin tak sanggup mengayuh kursi
rodanya hingga berada di atas halte, hingga bersabar menunggu petugas turun
dari bus untuk membantunya naik. Di luar sana banyak orang yang tidak memahami aplikasi
online atau bahkan sebatas menggunakan ponsel, di luar sana banyak yang tidak
mampu memiliki kendaraan, di luar sana banyak yang tak punya siapa-siapa dan
harus bepergian sendiri dengan segala keterbatasaannya, di luar sana banyak
yang tidak sempura anggota tubuhnya tetapi tetap bersyukur dan mau bekerja
keras, semata-mata karena Allah selalu memberikan kemudahan saat kita juga
mengalami kesulitan. Mulai sekarang, mari kita coba membuka pikiran lebih dalam
lagi atas segala kesulitan yang menimpa kita. Ingat hal lainnya yang memudahkan
kesulitan kita tersebut. Semoga kita selalu menjadi hamba-Nya yang pandai
bersyukur. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar