08/02/18

Patah Hati (Lagi)



Patah sudah hatiku tatkala berpamitan dengannya. Ia yang semakin melemah di ranjangnya menatapiku dengan penuh harap untuk kutemani di sisa hidupnya. Pun aku yang tiap kali mengajukan perpisahan namun tak pernah ikhlas untuk meninggalkannya. Ia yang tak banyak menunjukkan ekspresi di wajahnya tetapi tatkala matanya menemukanku, senyum di bibirnya merekah seolah aku harus selalu tahu bahwa ia bahagia aku berkunjung ke sisinya.

Patah sudah hatiku tatkala berpamitan dengannya. Ia yang semakin melemah bahkan tak sanggup meraih tanganku tatkala ingin kucium tangannya. Dengan nada suara bergetar ia mengatakan ketidaksanggupannya. Aku dengan kedua kaki ku masih berdiri kokoh di hadapannya. Menahan butiran airmata yang hampir tumpah. Aku tak ingin menangis di depannya, aku tak ingin keibaanku terlihat. Aku ingin ia tahu bahwa aku mendukungnya untuk tetap semangat menjalani hidup, bersabar membelanjakan usia. Aku ingin ia percaya bahwa aku akan selalu kembali lagi, akan selalu pulang, akan selalu membelikan makanan kesukaannya. Bahkan aku ingin ia tahu bahwa karena makanan kesukaannya itulah yang membuatku tersadar bahwa seseorang telah datang semalam. Seseorang itu mengganti makanan kesukaannya, sehingga aku bertanya-tanya orang macam apa yang berani datang dan mengganti makanan di atas mejanya.

Patah sudah hatiku saat menuliskan ini. Bagaimana tidak, menatapnya membuatku membenci kesibukanku yang kebanyakan kuciptakan sendiri. Memilih beranjak meninggalkannya seolah banyak sekali tanggungjawab yang kumiliki terhadap dunia. Sudah berapa kali aku menemukannya hampir terjatuh, sudah berapa kali aku menemukannya tak mampu mengangkat kakinya sendiri, bahkan ia membutuhkan banyak waktu hanya untuk menggeser posisi duduknya.

Patah sudah hatiku karena tak bisa selamanya berada di sisinya. Kata Mas Esok pada kekasihnya, ketika beberapa hal membatasiku membersamaimu, kata-kataku akan melakukannya untukmu. Jika pada saya, ini berlaku diantara saya dengan kakek tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar