18/07/18

Bahagia dan Ikhlas; Dari Hal Kecil


Bahagia, kadang berasal dari hal kecil.
Saat shaf  kita sejajar dengan mereka yang sevolume,
Yang merapatkan kaki-kakinya pada kaki kita dan kaki yang lain,
Yang paham akan kesempurnaan shalat tanpa kita meminta merapatkan,
Yang terkadang diikuti rasa sungkan, sebab kebanyakan bersebelahan dengan yang lebih tua

Ikhlas juga demikian, kadang berasal dari hal kecil.
Saat mengikhlaskan tak sengaja memakan batu diantara butiran nasi.
Saat mengikhlaskan pakaian yang hilang terselip di tempat laundry.
Saat mengikhlaskan uang parkir yang semestinya berkembalian.
Saat mengikhlaskan ketika mengepel ulang lantai yang kembali kotor karena terinjak-injak.
Saat mengikhlaskan waktu yang hilang karena yang ditemui tak ada di tempat.

Namun, masih saja yang kesulitan bahagia.
Namun, ada saja yang kesulitan mengikhlaskan.


//Yogyakarta, 17 Juli 2018//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar