30/12/22

Menyambut Takdir Terbaik

Pernikahan adalah sebuah momen yang amat sakral—menjadi salah satu dari tiga perjanjian dahsyat yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Mengapa demikian? Karena pernikahan merupakan perjanjian Allah dengan manusia. Dengan demikian, sepatutnya kita tidak menyepelekan pernikahan ini.

Banyak dari kita, termasuk mungkin saya sendiri, yang seringkali terpukau dengan apa-apa yang ditampilkan dalam pernak-pernik pernikahan seseorang. Khususnya era kini, postingan momen-momen tersebut sangat mudah ditemukan di laman sosmed kita.

Di balik penilaian kita soal pernak-pernik acara pernikahan seseorang, pernahkah kita memaknai lebih dalam, melihat dari sisi lain, tentang perjuangan di belakangnya?

Barangkali bagi sebagian pasangan, dekorasi dan segala tetek-bengeknya tidak begitu penting karena bagi mereka perjuangan hingga bisa memperoleh restu orang tua adalah yang terpenting. Juga, perjuangan-perjuangan lainnya seperti menyangkut materi, kemapanan, dan lain-lain.

Boleh jadi mereka memiliki wedding dream sendiri, tetapi saat waktunya tiba ada ujian-ujian tertentu yang membuat mereka melupakan hal itu dan hanya fokus pada bagaimana caranya agar mereka "sah".

Boleh jadi kita tidak tahu bahwa di balik sebuah akad yang khidmat, ada perjuangan yang begitu berat.

Pun, untuk teman-teman kita yang belum dimampukan atau tengah menjalani ujian sebelum pada akhirnya bisa menikah, tolonglah lembutkan hati kita, tundukkan mata sinis kita, terlebih lagi pada mereka yang terjebak dalam maksiat. Kita tidak tahu bahwa mereka mungkin juga sesungguhnya tidak ingin terjebak dalam hubungan-hubungan tak jelas tanpa komitmen. Perempuan-perempuan itu juga ingin dinikahi oleh laki-laki yang mereka cintai. Para laki-laki itu juga ingin menikahi perempuan-perempuan yang mereka cintai.

Kita tidak sedang membenarkan apa yang sedang mereka jalani, hanya saja jika kita melihat sedikit lebih dalam pada realitanya di luar sana banyak yang tengah berjuang meminta ridho dan restu dari orang tuanya, atau para laki-laki yang tengah berjuang agar bisa menikahi perempuan pilihannya dengan syarat-syarat yang dilimpahkan kepadanya, atau ujian-ujian lainnya yang bentuknya tak pernah kita bayangkan.

Mungkin memang ada yang salah dalam caranya, tetapi tidak lantas menjadikan kita merasa lebih baik dari mereka. Dibanding memberikan pandangan yang buruk dengan mencaci maki, lebih baik mendoakan agar mereka diberi kemampuan dan kesadaran untuk bergegas menuju ridhoNya.

Di luar sana banyak yang ingin menghalalkan hubungan mereka, namun ujian mereka mungkin lebih berat dari kita-kita yang diberikan kemudahan dalam pernikahan.

Pun, saya pribadi.. bagi orang-orang yang membaca surat-surat di laman tumblr saya kepada seorang lelaki, lalu ternyata Allah kabulkan doa saya agar saya bisa menikah dengan lelaki pilihan saya yang ternyata juga pilihanNya.. pernah ada hari-hari penuh air mata yang saya jalani, saya kebingungan, saya tidak berhenti berdoa.

Begitu banyak laki-laki yang dipilihkan oleh orang tua saya, namun ternyata hati saya tergerak menuju seorang laki-laki yang asing. Orang tua saya sama sekali tidak mengenalnya. Maka laki-laki ini akan bersaing dengan laki-laki lain yang merupakan anak rekan kedua orang tua saya. Saya pikir ia akan kalah telak!

Di sanalah ada satu titik kepasrahan saya, maupun ia, bahwa jika orang tua saya tak setuju maka mari akhiri apa yang terjadi. Mungkin kami belum rezekinya untuk berjodoh. Meski kami berada di posisi yang sama, yakni setelah bertahun-tahun tidak membuka hati; lalu apakah setelah sekian lama hati tak tergerak, mungkinkah sekalinya tergerak akan patah?

Allah baik sekali. Baik sekali. Untuk kisah saya.

Semoga juga untuk siapa pun yang tengah mengusahakan, mendoakan, mengharapkan, lakukanlah dengan cara yang paling baik. Buat Allah meridhoi. Buat Allah merasa pantas untuk memberikan hal itu pada kita. Ada banyak nikmat setelah ujian, pun di sela-sela nikmat tetap ada ujian. Namun, pertolonganNya akan memampukan kita untuk melewatinya.

Bismillah untuk setiap niat yang baik. Semoga Allah pertemukan dengan cara baik, dengan takdir terbaik. ❤️❤️


Yk, 9 Jun '22 | 15.34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar