Saya yakin, tiap
orang memiliki alasan atas apa yang ia lakukan.
Mengapa ia
pergi?
Terkadang letak
permasalahannya bukan di antara kamu dengannya, tetapi antara ia dengan dirinya
sendiri. Antara ia dengan pikiran dan hatinya. Namun, terkadang
prasangka-prasangka dari batin kitalah yang membuat alasan mengapa ia pergi
bertambah rumit. Ia pergi karena dirinya sendiri. Ia pergi bukan tanpa sebab.
Ia pergi dengan berbagai alasan yang hanya dia dan Tuhannya saja yang tahu,
atau mungkin beberapa orang yang dekat dengannya. Mungkin ia pergi untuk
membuang resah di hatinya, mungkin ia pergi untuk memperbaiki kondisi jiwanya.
Mungkin ia pergi karena mendamba cinta dari Tuhannya.
Ada banyak hal
yang terjadi dibalik kepergian seseorang. Kepergian yang semata-mata kamu namai
pergi, tetapi ia tak benar-benar pergi. Ia pergi untuk menjaga segala prinsip
dalam hidupnya. Ia pergi untuk melindungi keinginan-keinginan dan harapannya.
Tetapi, bukankah
sebaik-baik alasan di tiap langkah dan keputusanmu adalah semata-mata karena
Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar