27/04/17

[Catatan Untuk Diri Sendiri]: Sepele Atau Tidak, Luka Tetaplah Luka!



Sudah tiga kali saya terbentur. Rasanya seperti kembali ke masa kecil. Waktu kecil, luka lecet di tubuh banyak sekali, akibat dari kesandung batulah, kesandung polisi tidurlah, main karet, main skipping, atau bahkan jatuh dari sepeda.

Tiga kali benturan itu akibat terpeleset. Kelihatannya terpeleset itu kecelakaan yang sepele sekali. Apa lagi kepelesetnya di kamar sendiri. Tetapi, akibat dari terpeleset itu sampai membekas di beberapa bagian di kaki dan lutut. Perih, iya.

Mungkin sama halnya dengan ketika kita berbicara hal-hal sepele tentang orang lain. Kita menganggapnya biasa saja atau hanya bercanda, tetapi mungkin saja hati orang tersebut terluka? Bahkan mungkin sampai hari ini ia masih mengingat perkataan yang kita anggap sepele itu.

Saya termasuk yang sulit sekali mengendalikan mulut saya. Bukan, bukan cerewet. Mungkin terlalu ceplas-ceplos gitu, ya. Makanya saya tidak terlalu suka berteman dengan orang yang serius dan selera humornya rendah. Saya takut perkataan saya melukai dia. Yuk, berusaha lebih baik lagi dalam berkata-kata! Agar tidak membuat luka yang kita tidak ketahui di hati seseorang. Tolong, maafkan saya juga bila ucapan saya sering melukai. Terkadang luka itu bisa membuatmu menjadi lebih baik, meski sempat perih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar