Setelah cukup
lama menunggu kamu, eh salah, menunggu lampu merah, akhirnya tiba giliran saya
memacu motor saya. Berbelok ke arah kanan dengan mulus, tetapi tiba-tiba di
belakang saya terdengar bunyi motor yang menginjak suatu benda. Saya melihat
itu dari kaca spion. Kok, warnanya mirip
dengan tempat sabun yang baru saya beli tadi siang, ya? Ah, warnanya doang yang
sama. Kemudian, saya meraba-raba kresek belanjaan saya yang nyantel di
motor. Ah, nggak bolong, kok. Dengan
percaya diri terus memacu motor.
Tebakan kamu
benar. Eh, kamu nebak, nggak sih? Jadi, yang tadi diinjak-injak tanpa belas
kasihan adalah tempat sabun yang saya cari hingga ke lantai dua Supermarket
hanya untuk mencari benda itu. Butuh waktu pula untuk mencari yang sempurna.
Meski harganya tidak seberapa, tiap kepergian akan selalu menyisakan
kehilangan. Aih, pedih.
Besoknya saya
ceritakan kejadian kecil itu pada teman saya, dan dia bilang, “Ya, ampun. Aku
lupa, di kost aku punya tempat sabun nganggur masih baru. Buat kamu aja!”
serunya.
Wah, secepat
itukah Allah mengganti apa yang pergi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar