“Sesuatu yang
bernama impian itu pasti besar. Hingga menurut kita sangat sulit untuk diraih,
membuat berdebar-debar, hingga muncul perasaan; mungkin atau tidak. Jika tidak
seperti itu, impiannya terlihat mungkin untuk diraih, berarti apa yang
diimpikan masih kecil. Dan itu sebenarnya bukan impian. Karena impian tidak ada
yang kecil.” Begitu kata Mas Gun dalam suatu tulisannya.“Tidak akan ada yang bisa merebut impian kita
kecuali diri kita sendiri yang membunuhnya.” Dan kalimat ini cukup menampar
diri, bukan?
Dulu, saya suka menuliskan setiap impian dikuti dengan
tanda kutip “entah bagaimana caranya” tapi saya ingin pergi ke tempat ini! Atau
“entah dapat uang atau hadiah darimana” tapi saya ingin punya barang ini!
Kilas balik pada tahun 2014 dimana saat itu, beberapa
tahun terakhir saya tidak pernah menginjakkan kaki di tanah Jawa. Waktu itu terbesit
dalam hati, ‘Ih, pengen deh menginjakkan
kaki di Jawa lagi.’ Benar-benar saya cuma bilang ingin-menginjakkan-kaki-di-Jawa. Keinginan saya itu memang terwujud
berkat saya lolos suatu olimpiade dan babak selanjutnya diadakan di pulau Jawa,
tepatnya di Surabaya! Padahal, ketika mengatakan impian saya itu ya maksudnya
bisa ke Jakarta atau Yogyakarta, gitu.
Lalu pada tahun 2018, belajar dari tahun-tahun
sebelumnya, akhirnya saya membuat impian secara lebih detail dengan menyebutkan
letak tempatnya. Waktu itu, saya ingin bisa ke Bogor. Dan tahun itu pun saya
sungguh pergi ke Bogor. Sayangnya, saya ke Bogor untuk suatu acara full selama
satu minggu, tak bisa mengurangi atau menambah hari karena panitia acara telah
memesankan tiket pulang dan pergi. Padahal waktu itu, maksud saya bisa ke Bogor
itu untuk bisa bertemu dengan kawan-kawan lama. Rupanya impian yang dituliskan
belum cukup detail! Kudunya tulis apa impiannya, kapan ingin terwujudnya,
dimana, dalam rangka apa, bersama siapa, cukup detail dan ribet, ya! Tapi
jangan salah, barangkali jika lebih detail, bisa lebih tepat perwujudannya!
Pada tahun 2019 tak banyak impian yang saya tulis
karena saya hanya memikirkan impian-impian yang bisa tercapai dalam jangka
waktu dekat saja, seperti ke kebun stroberi. Sebenarnya, saya juga tidak ada
bayangan kebun stroberi mana yang mau saya datangi? Saya belum mencari tahu
tentang tempat tersebut, ya tulis saja
dulu, begitu pikir saya. Lalu, apa yang terjadi? Di tahun itu saya baru
tahu kalau di dekat rumah nenek saya di Magelang ternyata ada kebun stroberi. Saya
pikir kebun stroberi cuma ada di daerah Bandung dan sekitarnya (hahaha). Pada tahun
2019 itu, terhitung sudah dua kali saya ke kebun stroberi! Dan sampai saat ini
masih ketagihan karena pemandangan yang disuguhkan sepanjang jalan tak
main-main indahnya, indah dan sejuk banget! Waktu itu bahkan saya mampir ke
salah satu warung pinggir jalan untuk minum susu jahe dan makan tempe mendoan. Dari
warung tersebut, saya bisa menikmati pemandangan yang saking indahnya saya
tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata.
Mungkin itulah sedikit cerita yang lalu-lalu dari saya
tentang impian. Akan tetapi kini, seiring usia saya bertambah, saya justru
semakin realistis dengan hal-hal yag berkaitan dengan impian atau cita-cita. Setiap
menuliskan satu impian, di sebelahnya akan diikuti “bagaimana caranya”. Dengan begitu,
saya akan selalu berpikir bahwa ini bisa saya capai karena saya tahu caranya. Toh,
padahal seharusnya saya juga bisa menuliskan impian apapun yang saya tidak tahu
caranya tapi ada acara lain yang bisa saya lakukan, yaitu dengan tidak
meragukan Kemahabesaran-Nya.
Untuk sementara ini saya sedang meminimalisir impian,
untuk menata satu-satu agar lebih fokus. Mungkin di tahun-tahun yang akan
datang saya akan lebih berani untuk bermimpi lebih banyak lagi, setelah saya
mampu lebih fokus pada apa-apa yang harus saya raih dalam waktu dekat ini.
“Jika kamu punya impian, harapan, cita-cita
yang sangat tinggi, maka simpanlah, tulis di kertas atau ditempel di jidat,
dari pada dibicarakan ke orang-orang . Dan lakukanlah tindakan. Ini juga
berlaku jika kamu jatuh cinta dan serius pada seseorang karena itu barangkali
termasuk cita-cita dan impian, simpanlah dan lakukanlah tindakan maka
mimpi-mimpimu akan menjadi kenyataaan, MAN JADDA WAJADA - MAN SHABARA ZHAFIRA”
- Kurniawan Gunadi –
Bandung, 23 April 2020
Kita boleh kecewa,
Tapi tidak boleh kehilangan harapan dan impian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar