18/08/17

[Catatan Untuk Diri Sendiri] : Mengutuki Diri



Panik.
Mengutuki diri sendiri.
Benci.
Dan membenci kenyataan bahwa tiap panik masih bergantung pada orangtua.
Tiap panik langsung menelpon orangtua. Apa-apa orangtua.

Dasar bocah.

Tidak sadar diri sudah kepala dua.

Sering kecewa sama diri sendiri.

Mungkin terlalu memuja bahwa segala hal perlu sempurna.

Ada yang salah sedikit atau merasa direndahkan sedikit,
langsung benci sama diri sendiri.

Kecewa sama diri sendiri.
Kenapa selalu bikin kesalahan- kesalahan kecil?

Justru karena kecil itulah kenapa sampai bisa-bisanya bikin kesalahan.

Benci karena bikin mereka khawatir.
Benci karena bikin mereka susah.
Benci karena sedikit-sedikit mengeluh.

“Kalau kamu bicara sambil menangis begini, suara kamu jadi tidak terdengar..”
Siapa yang tidak tambah menangis jika suara ibu kita di ujung telepon sana penuh kelembutan dan sangat menenangkan.

Suka mikir sendiri, bagaimana kalau orangtua sudah tidak ada?
Bagaimana dengan mereka yang tak punya orangtua?
Dimana tempat paling sabar untuk mendengarkan segala cerita yang kita rasa?

Mungkin saya butuh seseorang,
Seseorang yang sabar mendengar celotehan saya.
Seseorang yang meredam kepanikan saya.
Seseorang yang mengerti keparnoan saya.
Seseorang yang tak membanding-bandingkan saya, sekalipun saya berubah.
Seseorang yang memperbaiki diri saya.
Seseorang yang mau terus belajar untuk hidup bersama saya.

Sepenuh hatinya, sepenuh cintanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar