Memang hijrahnya belum sempurna,
bukan berarti ia bisa direndahkan harga diri
dan kehormatannya.
Mungkin ia masih sering memakai gincu di
bibir dan bedak di pipi,
bukan berarti ia bisa direndahkan harga diri
dan kehormatannya.
Mungkin ia masih enggan menggunakan kaos
kakinya ketika hendak ke warung tetangga,
bukan berarti ia bisa direndahkan harga diri
dan kehormatannya.
Mungkin jilbabnya belum melebihi pundak,
bukan berarti ia bisa direndahkan harga diri
dan kehormatannya.
Mungkin ia masih mengenakan lengan pendek di
hadapan ipar-ipar ayah dan ibunya,
bukan berarti ia bisa direndahkan harga diri
dan kehormatannya.
Saat yang lain berlomba menginginkan
pertemuan,
Kau tidak.
Saat yang lain berlomba menyebut cinta
terang-terangan,
Kau tidak.
Saat yang lain tak sungkan katakan rindu
sebab berjauhan,
Kau tidak.
Saat yang lain tanpa sadar telah melukai
batin puan,
oleh sebab semacam dosa yang tak disadari
telah berperan,
Kau tidak.
Keberadaanmu membuatnya sadar,
Bahwa masih ada yang meninggikannya,
Oleh karenanya, sebegitunya ia dibuat jatuh
hati olehmu,
Olehmu yang meninggikannya.
Ia tak butuh apa-apa,
Ia hanya butuh untuk melihat kamu tetap di
sana,
Bahwa kamu tidak kemana-mana,
Hanya siap menuju ke arahnya,
Pada suatu ketika.
Hei, Tuan!
Kuberitahu ya!
Setiap perempuan memandang harga diri dan
kehormatan yang ia punya berbeda-beda,
Bila perempuan yang itu bisa kau sentuh,
mungkin yang ini tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar