31/05/18

#MuslimahSinauProjectDay15 : Pelajaran Perihal Mencintai


Sumber gambar : Google

Satu pelajaran yang cinta berikan pada saya adalah dalamnya makna “menjaga” yang cinta itu sendiri hadirkan. Di saat bersamaan, menjaga adalah hal sederhana namun diiringi rasa penuh tanggungjawab.

“Aku hanya mengerti dua hal mengenai jatuh hatinya orang yang baik; Ia menghormati orang yang dicintainya. Atau, menghormati dirinya untuk tidak mencederai kehormatan orang yang ia cintai.” – Azure Azalea

Cinta yang baik mengajarkan saya bahwa menjaga bukan sekedar menjaga semata. Menjaga hati adalah perihal rumit, tetapi cinta yang baik mampu melakukan itu. Seseorang pernah mengatakan, “Saya terlalu takut mengatakan hal ini, sebab saat perasaan mulai diumbar saat itu pula banyak harapan di benak kita bermunculan. Padahal kita sama-sama belum mengetahui ujung perjalanan.” Oleh karena itu dia pergi untuk menjaga hatinya dari perihal ilusi harapan-harapan yang mungkin bisa kapan saja kandas di tengah jalan. Tetapi, hal itu bukan berarti cintanya menghilang, ia tahu kapan ia akan kembali dan seseorang yang menunggunya mempercayai itu.

Saya sempat membaca sebuah buku, perihal menjaga dalam cinta, termasuk menundukkan pandangan. Menundukkan pandangan itu dilakukan tidak hanya saat sebelum menikah, tetapi juga setelahnya. Rasanya sering sedih mendapati kawan-kawan yang dulu amat menjaga diri dan setelah menikah lantas terlihat bagai burung yang terlepas dari sangkar. Menikah memang memuliakan dan lebih menjaga kesucian, bukan mengamankan status semata. Setelah menikah, bukan berarti kita aman untuk berjalan ke sana kemari dengan kepala terangkat dan pandangan yang diumbar. Setelah menikah bukan berarti, tidak lagi ada fitnah. Setelah menikah, tidak serta-merta hati kita terbebas dari pengaruh. Setelah menikah, tidak lantas pasangan kita tidak lagi terganggu. Yang terjadi sering kala terbalik. Segala hal terasa semakin riskan. Cinta, penghargaan, pengertian, penerimaan, permuliaan, pula, kesetiaan. – Azure Azalea

Ada banyak kekeliruan, kecorobohan, kesalahan dalam mencintai hanya karena kita bahkan tidak mampu menjaga hal-hal kecil. Seseorang lainnya pernah mengatakan bahwa bahkan menjaga nama orang yang kita cintai itu sendiri adalah sesuatu yang penting. Betapa berharganya seseorang itu hingga kita sebaiknya tidak semudah itu menyebut namanya di sembarang tempat, pada setiap orang, atau pada waktu-waktu yang tak perlu.

Makna “menjaga” yang diajarkan oleh cinta begitu berperan, bahkan dari sejak kamu mulai menyukai seseorang, berumah tangga dengannya, menua bersamanya, hingga berdua berpulang ke pangkuan-Nya.

30/05/18

~ Deen Assalam ~


Sumber gambar: My Gallery

Seluruh bumi ini akan terasa sempit
jika kita hidup tanpa toleransi
namun jika hidup dengan perasaan cinta
meski bumi sempit kita kan bahagia

Melalui perlaku mulia dan damai
sebarkanlah ucapan yang manis
hiasilah dunia dengan sikap yang hormat
dengan cinta dan senyuman

Sebarkanlah diantara insan
Inilah Islam agama perdamaian

( Lirik Deen Assalam )

#MuslimahSinauProjectDay14 : Pada yang Sederhana, Terletak Kasih Sayang Allah





Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata; Aku membaca Hadits [Malik] dari [Sumayya] -budak- Abu Bakr dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika seorang lelaki tengah berjalan di suatu jalan ia mendapati batang kayu yang berduri dijalan tersebut, lalu ia mengambil dan membuangnya, maka Allah 'azza wajalla berterima kasih kepadanya dan mengampuninya." [HR. Muslim No.4743]

Hadits sederhana yang begitu menyentuh batin saya sebagai seorang hamba yang mengagumi kemurahan hati Tuhannya. Hadits yang begitu sederhana ini diakhiri kalimat bahwa Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya, yaitu kepada seseorang yang menyingkirkan halangan di jalan. Tidak kah kita merasa ini sesuatu yang luar biasa? Ketika Allah berterima kasih kepada hamba-Nya bahkan mengampuninya? Bahkan hanya untuk hal yang sering kita anggap kecil.


 Sumber : Tumblr

Sudahkah kita menerapkannya? Sudahkah kita tersenyum bahagia meskipun hanya ketika mampu melakukan kebaikan kecil? Terkadang seorang hamba lupa bahwa ada banyak jalan menuju kebaikan, ada banyak cara menuju mencintai-Nya. Terkadang seorang hamba hanya fokus pada kebaikan-kebaikan besar, kebaikan-kebaikan yang eksistensinya lebih bisa dilihat dan dirasakan, padahal ada banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk sekitar kita, salah satunya dengan menerapkan kandungan hadits kesukaan saya di atas.

Selain itu, hadits ini sangat berkaitan dengan kehidupan kita sebagai manusia yang “menumpang” hidup di bumi-Nya. Lewat hadits ini kita juga bisa merasakan kasih sayang Allah untuk hamba-hamba-Nya. Allah tidak ingin kita terluka di jalan disebabkan tidak sengaja menginjak duri atau hal mengganggu lainnya, hingga Allah berterima kasih dan mengampuni hamba-Nya yang berbaik hati ingin menyingkirkan halangan tersebut dari jalan.

Indahnya Islam banyak terletak pada hal-hal sederhana seperti hadits kesukaan saya di atas. Islam begitu indah, bukan?