04/05/18

Dear, Sophia

Sophia :)



Sekali lagi, Allah biarkan aku mendengar kisah yang membuatku semakin mengingat 
bahwa segala masalah dalam hidupku tidak ada apa-apanya.

Aku sadar bahwa ada saja senggolan kecil.
Ada saja yang mengganggu.
Ada saja yang tak sejalan dengan yang kuharapkan.
Ada saja sedih yang kulebih-lebihkan.

Tetapi, bilamana kubandingkan dengan segala kenyamanan yang kupunya,
Luarbiasanya aku pandai berkeluh kesah.
Sementara hari ini kudengar kisah pilu tentang bayi mungil yang baru berusia 21 hari,
Yang kudekap ia, yang kucoba redakan tangisannya.

Dear, Sophia Bergera.

Hal yang pertama kali terbersit kalaku melihatmu, “cantik.”
Hal kedua, aku berpikir, “bagaimana kelak kau hadapi kenyataan hidupmu usai kau beranjak dewasa?”

Lalu kupudarkan sendiri pikiran itu,
Sebab, tenang saja wahai Sophia,
Berdasarkan pengalaman orang-orang di sekitarku,
Mereka yang memiliki kisah hidup yang sama denganmu adalah mereka yang ditakdirkan terlahir dengan hati yang lebih kuat, percayalah!

Kamu adalah satu dari mereka,
Yang kisahnya akan menginspirasi banyak orang,
Yang akan membuat orang-orang malu dengan segala keluh kesah hidup mereka,
Yang akan membuat orang-orang lebih mensyukuri hidup yang mereka punya,
Yang akan membuat orang-orang lebih berjuang di kala ada seseorang sepertimu yang sudah berjuang sejak lahir, meski mungkin kau belum memahami betul apa yang kau perjuangkan.

Tentu saja hatimu, Sophia!
Berjuang untuk kuat.
Sekarang, kau masih mempelajarinya.
Kelak perjuanganmu mempertahankan hati yang kuat tak akan sia-sia, Sophia.
Aku sudah bilang, kau ditakdirkan untuk berhati lebih kuat!
Dibandingkan aku? Tentu saja!

Jadi, Sophia,
Aku tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi.
Mungkin tidak akan pernah bertemu lagi.
Tetapi, aku senang bisa meninabobokanmu setengah hari tadi.
Cukup sedih karena kau masih saja tertidur pulas tatkala aku hendak pamit pulang.

Jadilah kuat, Sophia!
Jadilah tangguh, Sophia!
Berbahagialah, Sophia!
Selamat datang di dunia, Sophia!
Yang perlu kau ingat, semua orang di dunia berjuang,
Tetapi hanya kamu sendiri yang tahu apa yang ingin kamu perjuangkan.
Jadi, perjuangkanlah yang baik-baik, Sophia!


Yogyakarta, 4 May 2018
Tanganku tak bisa melupakan pelukan pada tubuh mungil itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar