Sophia :)
Sekali lagi,
Allah biarkan aku mendengar kisah yang membuatku semakin mengingat
bahwa segala
masalah dalam hidupku tidak ada apa-apanya.
Aku sadar bahwa
ada saja senggolan kecil.
Ada saja yang
mengganggu.
Ada saja yang
tak sejalan dengan yang kuharapkan.
Ada saja sedih
yang kulebih-lebihkan.
Tetapi, bilamana
kubandingkan dengan segala kenyamanan yang kupunya,
Luarbiasanya aku
pandai berkeluh kesah.
Sementara hari
ini kudengar kisah pilu tentang bayi mungil yang baru berusia 21 hari,
Yang kudekap ia,
yang kucoba redakan tangisannya.
Dear, Sophia Bergera.
Hal yang pertama
kali terbersit kalaku melihatmu, “cantik.”
Hal kedua, aku
berpikir, “bagaimana kelak kau hadapi kenyataan hidupmu usai kau beranjak
dewasa?”
Lalu kupudarkan sendiri
pikiran itu,
Sebab, tenang
saja wahai Sophia,
Berdasarkan
pengalaman orang-orang di sekitarku,
Mereka yang
memiliki kisah hidup yang sama denganmu adalah mereka yang ditakdirkan terlahir
dengan hati yang lebih kuat, percayalah!
Kamu adalah satu
dari mereka,
Yang kisahnya
akan menginspirasi banyak orang,
Yang akan
membuat orang-orang malu dengan segala keluh kesah hidup mereka,
Yang akan
membuat orang-orang lebih mensyukuri hidup yang mereka punya,
Yang akan
membuat orang-orang lebih berjuang di kala ada seseorang sepertimu yang sudah
berjuang sejak lahir, meski mungkin kau belum memahami betul apa yang kau
perjuangkan.
Tentu saja
hatimu, Sophia!
Berjuang untuk
kuat.
Sekarang, kau
masih mempelajarinya.
Kelak
perjuanganmu mempertahankan hati yang kuat tak akan sia-sia, Sophia.
Aku sudah
bilang, kau ditakdirkan untuk berhati lebih kuat!
Jadi, Sophia,
Aku tidak tahu
kapan kita akan bertemu lagi.
Mungkin tidak
akan pernah bertemu lagi.
Tetapi, aku
senang bisa meninabobokanmu setengah hari tadi.
Cukup sedih
karena kau masih saja tertidur pulas tatkala aku hendak pamit pulang.
Jadilah kuat, Sophia!
Jadilah tangguh,
Sophia!
Berbahagialah, Sophia!
Selamat datang
di dunia, Sophia!
Yang perlu kau
ingat, semua orang di dunia berjuang,
Tetapi hanya
kamu sendiri yang tahu apa yang ingin kamu perjuangkan.
Jadi,
perjuangkanlah yang baik-baik, Sophia!
Yogyakarta, 4
May 2018
Tanganku tak bisa melupakan pelukan pada
tubuh mungil itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar