Sumber gambar : Google
Satu pelajaran yang cinta
berikan pada saya adalah dalamnya makna “menjaga” yang cinta itu sendiri
hadirkan. Di saat bersamaan, menjaga adalah hal sederhana namun diiringi rasa
penuh tanggungjawab.
“Aku hanya
mengerti dua hal mengenai jatuh hatinya orang yang baik; Ia menghormati orang
yang dicintainya. Atau, menghormati dirinya untuk tidak mencederai kehormatan
orang yang ia cintai.” – Azure Azalea
Cinta yang baik mengajarkan
saya bahwa menjaga bukan sekedar menjaga semata. Menjaga hati adalah perihal
rumit, tetapi cinta yang baik mampu melakukan itu. Seseorang pernah mengatakan,
“Saya terlalu takut mengatakan hal ini, sebab saat perasaan mulai diumbar saat
itu pula banyak harapan di benak kita bermunculan. Padahal kita sama-sama belum
mengetahui ujung perjalanan.” Oleh karena itu dia pergi untuk menjaga hatinya dari
perihal ilusi harapan-harapan yang mungkin bisa kapan saja kandas di tengah
jalan. Tetapi, hal itu bukan berarti cintanya menghilang, ia tahu kapan ia akan
kembali dan seseorang yang menunggunya mempercayai itu.
Saya sempat membaca sebuah
buku, perihal menjaga dalam cinta, termasuk menundukkan pandangan. Menundukkan pandangan itu dilakukan tidak
hanya saat sebelum menikah, tetapi juga setelahnya. Rasanya sering sedih
mendapati kawan-kawan yang dulu amat menjaga diri dan setelah menikah lantas
terlihat bagai burung yang terlepas dari sangkar. Menikah memang memuliakan dan
lebih menjaga kesucian, bukan mengamankan status semata. Setelah menikah, bukan
berarti kita aman untuk berjalan ke sana kemari dengan kepala terangkat dan
pandangan yang diumbar. Setelah menikah bukan berarti, tidak lagi ada fitnah. Setelah
menikah, tidak serta-merta hati kita terbebas dari pengaruh. Setelah menikah,
tidak lantas pasangan kita tidak lagi terganggu. Yang terjadi sering kala
terbalik. Segala hal terasa semakin riskan. Cinta, penghargaan, pengertian,
penerimaan, permuliaan, pula, kesetiaan. – Azure Azalea
Ada banyak kekeliruan,
kecorobohan, kesalahan dalam mencintai hanya karena kita bahkan tidak mampu
menjaga hal-hal kecil. Seseorang lainnya pernah mengatakan bahwa bahkan menjaga
nama orang yang kita cintai itu sendiri adalah sesuatu yang penting. Betapa
berharganya seseorang itu hingga kita sebaiknya tidak semudah itu menyebut
namanya di sembarang tempat, pada setiap orang, atau pada waktu-waktu yang tak
perlu.
Makna “menjaga” yang
diajarkan oleh cinta begitu berperan, bahkan dari sejak kamu mulai menyukai
seseorang, berumah tangga dengannya, menua bersamanya, hingga berdua berpulang
ke pangkuan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar